Eksistensi Tuhan & Fitrah Manusia Untuk Membentuk Peradaban


Manusia adalah satu-satunya makhluk yang dapat menggunakan potensi otaknya untuk mengembangkan peradaban yang maju. Hal ini menjadikan manusia sebagai penguasa dunia dimana semua perkembangan teknologi & peradaban diambil alih oleh tangan manusia, mulai dari berbagai peralatan kasar hingga aturan-aturan atau norma yang ada di dunia. Peradaban yang timbul akibat campur tangan manusia ini adalah peradaban termaju jika dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya dikarenakan hanya manusia lah yang dapat menggunakan sebagian besar kemampuan otaknya untuk berpikir dan menghasilkan cipta rasa karsa. Dengan berbagai ciptaan manusia ini membuat manusia dihadapkan pada berbagai persoalan dan dengan potensi lahiriah dan batiniah, manusia senantiasa berupaya untuk mengatasinya meski ia senantiasa dibenturkan dengan realitas keadaan (Hanafi Yusuf dkk. 2014).

Masalah masalah yang timbul dalam perjalanan masnusia ini tercipta dari organ yang disebut hati, yang mana dalam hati terdapat perasaan yang disebut iri dengki. Perasaan inilah yang menimbulkan sengketa hak dan kewajiban antar manusia sehingga timbulah konflik dan ketika konflik terjadi maka untuk meminimalisirnya adalah menggunakan peraturan. peraturan inilah yang pada akhirnya akan membuat kehidupan manusia menjadi beradab. 

Ketika proses pembentukan peraturan dilakukan, manusia terbentur oleh kepentingan pribadi dan golongan dan tidak dapat menemukan titik tuju dan titik lebur serta titik tengah semua individu dan golongan. Maka terjadilah proses mencari, membanding, dan menyimpulkan kekuatan-kekuatan absolut yang ada di dekitarnya dan ditemukanlah kekuatan abadi yang diasumsikannya menjadi "Tuhan Yang Maha Esa". Mulai saat itulah manusia mengenal sila sila ketuhanan dan disimbolkan menjadi nilai, norma, dan aturan-aturan yang kemudian direalisasikan dalam masyarakat. Selain itu juga timbul sebuah cabang ilmu bernama teologis yang pada intinya membahas tentang wacana-wacana agama yang timbul dari sebuah presepsi yang disebut Tuhan YME. 

Dari konsep inilah tercipta peradaban manusia yang madani seperti yang telah diinisiasi oleh sesosok manusia paling berpengaruh di dunia yakni Muhammad SAW. Dan dari konsep teologi inilah kehidupan manusia menjadi lebih religius dengan berkembangnya individu-individu religius yang membentuk sebuah komunitas untuk saling merangkul dan membantu sesama lain yang disebut dengan organisasi masyarakat yang bergerak dibidang agama. Denga kehidupan seperti inilah manusia dapat lebih mengembangkan dirinya menjadi individu yang lebih maju untuk menyongsong masa depan peradaban yang lebih beradab.


sumber: Hanafi, Yusuf dkk. 2014. Pendidikan Islam Transformatif: Membentuk Pribadi Berkarakter.   Malang. Dream Litera. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

macam macam head atau mika darbuka

Cara merawat tamborin cer

Chord lagu Vamos Pancasila PKnH UNY